Senin, 17 Maret 2014

"Mendaki Gunung"



KENAPA KALIAN MENDAKI GUNUNG ?
APA YANG KALIAN DAPAT DARI MENDAKI GUNUNG ?
Bagi para pendaki itu merupakan pertanyaan yang simple, namun memiliki jawaban yang membingungkan. Jawaban yang paling bijak datang dari Reinhold Messner, pendaki tujuh puncak dunia dan orang pertama yang menyelesaikan pendakian di area “death zone” (14 puncak yang memiliki ketinggian diatas 8.000mdpl) pegunungan Himalaya. “Jangan bertanya mengapa kami mendaki gunung, karena kami akan selalu memberikan jawaban yang berbeda dan sulit dimengerti. Tapi datanglah kegunung dan temukan jawabannya disana”.

Motifasi mendaki gunung memang bermacam-macam, diantara garis besarnya adalah : kebutuhan akan pengalaman baru, foto-foto di puncak gunung, kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan eksistensi dirinya oleh masyarakat. Tetapi sebenarnya yang paling mendasar adalah : rasa keingintahuan. Keingintahuan inilah yang mendorong keberanian dan ketabahan dalam melawan tantangan alam, apalagi kalau di gunung masalah yang kita hadapi cuma satu, yaitu bagai mana kita mencapai puncak dan turun dengan selamat.Seseorang pendaki gunung bukan untuk menaklukkan gunung, nekat berani kematian, untuk pamer kebolehan, dan sebagainya, tetapi ingin mempelajari dan menghargai arti hidup dan kehidupan. Karna di gunung akan menemukan satu hal dan lain hal yang kita tidak temukan dalam kehidupan sehari-hari.



1. TAHAPAN dalam MENDAKI GUNUNG
Mendaki gunung dalam pengertian mountaineering terdiri tiga tahap yaitu :
a. Berjalan ( hill walking ).

b.   Memanjat tebing ( rock climbing ).
c. Mendaki gunung es ( snow and ice climbing ).


Di Indonesia tahap pertamalah yang banyak di gunakan karena kondisinya yang memungkinkan. Dalam  mendaki gunung ada dua factor yang mempengarui berhasil tidaknya suatu pendakian :
• Faktor intern ( datangnya dari sipendaki sendiri ). Factor ini harus dipersiapkan sebaik mungkin sebelum pendakian.
• Fakator ekstern ( datangnya dari luar sipendaki ) factor ini bisa berupa badai, hujan, kabut dan sebagainya dsg. faktor ini masih bisa di perhitungkan, meskipun hal ini tidak semudah factor intern.




2. Perlengkapan



  a. Perlengkapan Kelompok
  • Tenda
  • Kompor (bisa berbahan bakar spiritus atau gas), untuk parafin sekarang jarang digunakan
  • Nesting (panci untuk memasak)
  • Kamera (wajib) + baterai cadangan atau membawa power bank
  b. Perlengkapan Pribadi

  • Tas gunung/carier
  • Tas daypack/ransel kecil (cadangan)
  • Jaket gunung (dobel)
  • Pakaian (kaos, celana panjang/pendek)
  • Matras
  • Sepatu hiking
  • Sandal gunung (cadangan)
  • Sleeping bag
  • Senter/headlamp
  • Tongkat (optional)
  • Kacamata (bening dan hitam)
  • Kompas dan peta (optional)
  • Jam tangan 
  • Ponco/jas hujan
  • Kaos kaki (dobel)
  • Sarung tangan (dobel)
  • Topi rimba
  • Kerpus
  • Masker
  • Syal
  • Gaiter (penghalang pasir agar tidak masuk ke sepatu)
  • Korek api
  • Pisau lipat
  • Peralatan makan
  • Peralatan mandi
  c. P3K

  • Tabung oksigen
  • Kapas
  • Tisu (basah dan kering)
  • Betadine
  • Alkohol
  • Obat diare (Norit)
  • Parasetamol
  • Obat Alergi (CTM)
  • Obat mata (visine)
  • Kain kassa/perban
  • Plester (Hansaplast)
  • Oralit
  • Minyak kayu putih
  • Sunblock
3. Tips memilih makanan dan minuman ketika mendaki gunung
a. Makanan yang ringan tapi membuat kenyang = roti basah,  ketupat, dll.
b. Mengandung sumber tenaga = Coklat. kacang-kacangan terutama buncis, dll

c. Mudah di olah dan cepat matang = mie instan, dll.
d. Minuman yang banyak mengandung elektrolit

Itulah sedikit ulasan tentang mendaki gunung, semoga bermanfaat.

Salam Lestari !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Lainya